Sabtu, 07 September 2013

manajemen pendidikan


PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
1.      PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management.

Jumat, 06 September 2013

tasawuff



PEMBAHASAN

A.     UJUB
Ujub menurut bahasa ialah membanggakan diri dalam batin adapun menurut istilah ialah mewajibkan keselamatan badan dari siksa akhirat. Sufyan Ats-Tsauri ra mendefenisikan ujub sebagai "suatu perasaan takjub terhadap diri sendiri, hingga seolah-olah dirinyalah yang paling utama daripada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal saudaranya itu dan boleh jadi saudaranya itu lebih wara' dari perkara haram dan lebih suci jiwanya ketimbang dirinya!". Orang yang demikian itu, beranggapan bahwa segala kesuksesan yang diraihnya, seperti harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, kepandangan yang tak tertandingi semata-mata karena hasil usaha serta kehebatan dirinya. Semua itu ia pikir, ia raih tanpa bantuan dari siapapun, termasuk Allah SWT. orang yang bersikap/berperilaku ‘ujub’ biasanya selalu merasa dirinya benar, tidak pernah salah atau keliru, karenanya tidak bisa menerima kritik orang lain.

teori pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEORI PENDIDIKAN
Teori pendidikan merupakan landasan dalam pengembangan praktik pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum, proses belajar-mengajar dan manajemen sekolah. Kurikulum dan pembelajaran memiliki keterkaitan dengan teori pendidikan atau dalam penyusunan suatu kurikulum dan rencana pembelajaran ini mengacu pada teori pendidikan. Teori pendidikan ini dibagi menjadi empat, yaitu pendidikan klasik, pendidikan personal, teknologi pendidikan, dan pendidikan interaksional.[1]

bahasa Arab



BAB II
PEMBAHASAN

A.    MAF’UL FIH (DZARAF ZAMAN DAN ZHARAF MAKAN)
Maf’ul fih dikenal juga sebagai dharaf zaman (keadaan waktu) dan dharaf makan (keadaan tempat)[1]. Pengertian dzaraf zaman dan dzaraf makan adalah sebagai berikut:

perkembangan peserta didik



BAB II
A.    Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
1.      Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) Sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi. Sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis,. C.P. Chaplin (2002) mengartikan pertumbuhan sebagai : satu penambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A. E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat di hitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan ( multiplication) sel-sel.[1]

metode pembelajaran



PEMBAHASAN
A.     METODE CERAMAH
Metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal yang baik dan benar dari isi ceramah yang disampaikan.[1] Metode ceramah bisa dikatakan sebagai alat  komunikasi lisan antara murid dengan guru dalam interaksi edukatif. Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, terutama pada pengajaran dan pendidikan di desa – desa yang masih jauh dari fasilitas belajar, kekurangan tenaga guru, dan tidak terjangkau alat teknologi modern.

perkembangan IPS



PEMBAHASAN
A.    Perkembangan IPS di Indonesia
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) pertama kali muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah. Dalam laporan seminar tersebut, muncul 3 istilah dan digunakan secara bertukar pakai, yaitu[1] :
1.                   Pengetahuan Sosial
2.                   Studi Sosial
3.                   Ilmu Pengetahuan Sosial

perkembangan emosi



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap manusia yang lahir di dunia pada umumnya, mereka menangis serta mengepalkan tangannya. Bayi lahir sudah memberikan tanda kepada seseorang dengan emosinya, yakni menangis. Setelah bayi mulai bertambah usianya, maka mereka mulai menampakkan variasi emosinya, yakni tersenyum maupun tertawa. Semakin bayi bertambah umur, dan mengalami fase anak-anak, remaja dan dewasa maka emosinya semakin kompleks.
Di dalam makalah ini, akan dibahas mengenai perkembangan emosi yang terdiri dari pengertian emosi, pengelompokan emosi, perbedaan emosi; mood; dan temperamen, ciri-ciri emosi, pengaruh emosi terhadap perilaku dan prubahan fisik, serta perilaku emosi pada usia bayi; remaja; dan orang dewasa.