Jumat, 06 September 2013

metode pembelajaran



PEMBAHASAN
A.     METODE CERAMAH
Metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal yang baik dan benar dari isi ceramah yang disampaikan.[1] Metode ceramah bisa dikatakan sebagai alat  komunikasi lisan antara murid dengan guru dalam interaksi edukatif. Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, terutama pada pengajaran dan pendidikan di desa – desa yang masih jauh dari fasilitas belajar, kekurangan tenaga guru, dan tidak terjangkau alat teknologi modern.
Keberhasilan metode ceramah ini selain karena kehebatan kompetensi guru dalam bermain kata – kata dan kalimat, juga harus didukung oleh alat – alat pembantu lainnya, seperti gambar, potret,benda, barang tiruan, film, peta, dan sebagainya.[2]
1.      Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.[3]
a.       Tahap Persiapan
1)      Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru.
2)      Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penugasan guru tentang materi yang yang akan diceramahkan. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
3)      Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.
b.      Tahap Pelaksanaan
1)      Langkah Pembukaan.Langkah pembukaan dalam metode ceramah  merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah – langkah ini :
a)      Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Karena dengan menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai, akan membuat siswa termotifasi untuk mengikuti pembelajaran melalui ceramah itu.
b)      Lakukan Apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan disampaikan.
2)      Langkah Penyajian.Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajarn dengan cara bertutur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar perhatian siswa tetap terarah pada materi yang sedang disampaikan, antara lain :
a)      Menjaga kontak mata dengan siswa. Karena dengan kontak mata dari guru,siswa akan merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru.
b)      Menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan diterima oleh siswa. Selain itu intonasi suara juga harus bisa didengar oleh siswa.
c)      Penyampaian materi yang sisitematis, tidak meloncat – loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.
d)     Menanggapi respons dari siswa dengan segera, Apabila respon itu tepat,segera kita beri penguatan atau pujian agar siswa merasa tersanjung,dan bila responnya kurang tepat, kita harus bisa membenarkannya dengan tidak menyinggung perasaan siswa.
e)      Sesekali diberikan humor – humor yang menyenangkan agar siswa tidak jenuh dan bosan, sehingga tidak memperhatikan guru.
3)      Langkah mengakhiri atau  menutup ceramah. Langkah ini harus diambil agar materi yang telah disampaikan tidak hilang begitu saja. Hal –hal yang bisa dilakukan agar siswa tetap mengingat materi pelajaran antara lain :
a)      Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
b)      Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi ulasan tentang materi yang baru saja disampaikan.
c)      Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi yang baru disampaikan.
2.      Tujuan Metode Ceramah
Secara spesifikasi, metode ceramah bertujuan untuk:[4]
a.       Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan pesera didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah.
b.      Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan yang terdapat dalam isi pelajaran .
c.       Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar.
d.      Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gambling.
e.       Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur yang harus ditempuh peserta didik.

3.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah
Metode ceramah memiliki beberapa kelebihan maupun kelemahan, antaralain :[5]
a.       Kelebihan Metode Ceramah
1)      Ceramah merupakan metode yang mudah untuk dilakukan, karena ceramah hanya mengandalkan suara guru, dan tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
2)      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena kelas sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru yng memberikan ceramah.
3)      Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.Artinya materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum dan dijelaskan pokok – pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
4)      Melalui ceramah, guru dapat mengatur pokok – pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
b.      Kelemahan Metode Ceramah
1)      Kegiatan pengajaran menjadi Verbalisme, Karena dalam penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal,padahal seperti kita ketahui setiap siswa mempunyai kemampuan yang tidak sama , termasuk dalam hal menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
2)      Guru yang kurang mempunyai kemampun bertutur yang baik, bila terlalu lama akan membosankan.
3)      Sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa memahami apa yang dijelaskan guru atau belum.
4)      Materi yang dikuasai siswa tergantung apa yang dikuasai guru.
5)      Menyebabkan anak didik menjadi pasif karena hanya sebagai pendengar saja.

B.     METODE TANYA JAWAB
Metode Tanya jawab adalah salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada peserta didik atau peserta didik bertanya kepada guru.[6].
1.      Tujuan Metode Tanya Jawab
Adapun tujuan metode Tanya jawab antaralai:[7]
a.       Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasainya.
b.      Memberi kesempatan kepada guru tentang sesuatu masalah yang belum dipahaminya.
c.       Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar.
d.      Melatih anak didik untuk berpikir dan berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orsinil.
2.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab[8]
a.       Kelebihan Metode Tanya Jawab
1)      Lebih mengaktifkan anak didik dibandingkan dengan metode ceramah.
2)      Anak akan lebih cepat mengerti, karena memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau dimengerti sehingga guru dapat menjelaskannya kembali
3)      Mengetahui perbedaan pendapat antara anak didik dan guru sehingga akan membawa kearah diskusi
4)      Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian anak didik
b.      Kekurangan Metode Tanya Jawab
1)      Mudah menyimpang dari pokok persoalan
2)      Dapat menimbulkan beberapa masalah baru
3)      Anak didik kadang merasa takut memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan guru kepadanya
4)      Sukar membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan pemahaman anak didik.

C.    METODE DISKUSI
Metode diskusi adalah  metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.Dimana tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan masalah,menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi bukan arena untuk berdebat dan mengadu argumentasi,tetapi salah satu tempat untuk bertukar pengalaman dan untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama – sama.Dengan catatan peserta diskusi harus sudah menguasai persoalan yang akan didiskusikan. Jika belum menguasai persoalan, biasanya diskusi akan terasa kaku.[9]
1.      Jenis-Jenis Diskusi
Dalam proses pembelajaran ada bermacam – macam jenis diskusi, antara lain[10] :
a.       Diskusi Kelas
Diskusi kelas disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan  masalah yang dilakukan  oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
b.      Diskusi Kelompok Kecil
c.       Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
d.      Simposium
Simposium  adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan  dipandang dari berbagai  sudut pandang berdasarkan keahlian.
e.       Diskusi Panel
Diskusi Panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa  orang penelis yang biasanya terdiri dari 4 – 5  orang di hadapan audiens.Diskusi panel berbeda dengan diskusi lain. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau penelis yang sedang melaksanakan diskusi.
2.      Langkh-Langkah Melaksanakan Diskusi
Langkah – langkah yang perlu diambil agar diskusi berjalan lancar antara lain :[11]
a.       Langkah Persiapan, yang perlu diperhatikan antaralain:
1)      Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.Tujuan yang ingin dicapai harus harus dipahami oleh siswa sebagai peserta diskusi, agar dapat dijadikan sebagai control dalam pelaksanaan.
2)      Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Misalnya jika ingin menambah wawasan siswa tentang suatu persoalan,maka dapat digunakan diskusi panel, jika ingin mengembangkan  kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan,maka dapat digunakan symposium.
3)      Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah bisa diambil dari isi materi, atau masalah – masalah lain yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.
4)      Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis dan pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas, moderator, notulis, dan lain –lain.
b.      Pelaksanaan diskusi, hal-hal yang harus diperhatikan antaralain:
1)      Memeriksa segala persiapan yang dapat mempengaruhi kelancaran diskusi
2)      Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi

3)      Melaksanakan diskusi sesuai aturan main yang ada.Suasana harus menyenangkan, tidak menyudutkan orang lain, dan menghargai pendapat orang lain.
4)      Memberikan kesempatan pada peserta diskusi lain untuk mengeluarkan gagasan dan ide – idenya.
5)      Mengendalikan  pembicaraan pada pada pokok persoalan yang sedang di bahas , agar arah pembicaraan tidak melebar  dan tidak focu
c.       Menutup Diskusi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1)      Membuat pokok – pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
2)      Me review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari peserta diskusi untuk perbaikan selanjutnya.
3.      Tujuan Metode Diskusi
Metode diskusi bertujuan untuk:[12]
a.       Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan.
b.      Melatih dan membentuk kstabilan Sosio-emosional.
c.       Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
d.      Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam menemukan pendapat
e.       Mengembangkan sikap terhadap isu-isu controversial.
f.       Melatih peserta didik untuk berani berpendapat tentang suatu masalah.
4.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Adapun kelebihan maupun kekurangan dari metode diskusi antaralain:[13]
a.       Kelebihan Metode Diskusi
1)      Memberikan pengertian pada anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, dan membiasakan anak didik untuk bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
2)      Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain dan menghargai pendapat orang lain walaupun berbeda pendapat dengan kita.
3)      Memberikan pengertian pada anak didik bahwa dengan diskusi, siswa bisa lebih kreatif, saling mengemukakan pendapat, memberikan gagasan dan ide – ide serta dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
b.      Kekurangan Metode Diskusi
1)      Pembicaraan diskusi lebih dikuasai oleh orang – orang yang trampil dalam bicara
2)      Pembahasan Diskusi kadang meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur
3)      Memerlukan waktu yang cukup panjang,yang kadang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan,sehingga informasi yang disampaikan juga terbatas.
4)      Terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol, sehingga dapat mengganggu suasana pembelajaran.


[1] Abdul Majid.Perencanaan Pembelajaran(Bandung:Remaja Rosdakarya,2011,hlm137.
[2] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif ( Jakarta:Rineka Cipta,hlm 206
[3][3] Wina Sanjaya ,Strategi Pembelajaran ( Jakarta : Kencana Prenada Media,2011 hlm 149-152.
[4] Abdul Majid.Perencanaan Pembelajaran..hlm138.
[5] Wina Sanjaya.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan..hlm148-149.
[6] Abdul Majid.Perencanaan Pembelajaran..hlm 140.
[7] Ibid.,hlm140.
[8] Syaiful Bahri Djamarah.Guru dan Anak Didik..hlm203.
[9] Wina Sanjaya .Strategi Pembelajaran.. hlm 154.
[10] Ibid.,hlm 157.
[11] Ibid.,hlm158-159.
[12] Abdul Majid.Perencanaan Pembelajaran..hlm 142.
[13] Syaiful Bahri Djamarah.Guru dan Anak Didik..hlm198.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar