PEMBAHASAN
A. METODE CERAMAH
Metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan
agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan,
hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu
menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal yang baik dan benar
dari isi ceramah yang disampaikan.[1]
Metode ceramah bisa dikatakan sebagai alat
komunikasi lisan antara murid dengan guru dalam interaksi edukatif.
Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, terutama
pada pengajaran dan pendidikan di desa – desa yang masih jauh dari fasilitas
belajar, kekurangan tenaga guru, dan tidak terjangkau alat teknologi modern.
Keberhasilan metode ceramah ini selain karena kehebatan kompetensi guru dalam
bermain kata – kata dan kalimat, juga harus didukung oleh alat – alat pembantu
lainnya, seperti gambar, potret,benda, barang tiruan, film, peta, dan
sebagainya.[2]
1. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.[3]
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses
yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah
awal yang harus dipersiapkan guru.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu
ceramah sangat tergantung kepada tingkat penugasan guru tentang materi yang
yang akan diceramahkan. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan pokok-pokok
materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai.
3) Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari
kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan
mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan
kualitas ceramah.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah Pembukaan.Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan.
Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam langkah – langkah ini :
a) Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Karena dengan
menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai, akan membuat siswa termotifasi
untuk mengikuti pembelajaran melalui ceramah itu.
b) Lakukan Apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang
lalu dengan pelajaran yang akan disampaikan.
2) Langkah Penyajian.Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi
pembelajarn dengan cara bertutur. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
perhatian siswa tetap terarah pada materi yang sedang disampaikan, antara lain
:
a) Menjaga kontak mata dengan siswa. Karena dengan kontak mata dari guru,siswa
akan merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru.
b) Menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan diterima oleh siswa. Selain
itu intonasi suara juga harus bisa didengar oleh siswa.
c) Penyampaian materi yang sisitematis, tidak meloncat – loncat agar mudah
ditangkap oleh siswa.
d) Menanggapi respons dari siswa dengan segera, Apabila respon itu
tepat,segera kita beri penguatan atau pujian agar siswa merasa tersanjung,dan
bila responnya kurang tepat, kita harus bisa membenarkannya dengan tidak
menyinggung perasaan siswa.
e) Sesekali diberikan humor – humor yang menyenangkan agar siswa tidak
jenuh dan bosan, sehingga tidak memperhatikan guru.
3) Langkah mengakhiri atau menutup
ceramah. Langkah ini harus diambil agar materi yang telah disampaikan tidak
hilang begitu saja. Hal –hal yang bisa dilakukan agar siswa tetap mengingat
materi pelajaran antara lain :
a) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi
pelajaran yang baru saja disampaikan.
b) Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi ulasan tentang
materi yang baru saja disampaikan.
c) Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai
materi yang baru disampaikan.
2. Tujuan Metode Ceramah
Secara spesifikasi, metode ceramah bertujuan untuk:[4]
a. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah
yaitu bahan tulisan pesera didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui
bahan tertulis hasil ceramah.
b. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan yang
terdapat dalam isi pelajaran .
c. Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa
ingin tahu melalui pemerkayaan belajar.
d. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gambling.
e. Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan
prosedur yang harus ditempuh peserta didik.
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah
Metode ceramah memiliki beberapa kelebihan maupun
kelemahan, antaralain :[5]
a. Kelebihan Metode Ceramah
1) Ceramah merupakan metode yang mudah untuk dilakukan, karena ceramah
hanya mengandalkan suara guru, dan tidak terlalu memerlukan persiapan yang
rumit.
2) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena kelas
sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru yng memberikan ceramah.
3) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.Artinya materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum dan dijelaskan pokok – pokoknya oleh guru
dalam waktu yang singkat.
4) Melalui ceramah, guru dapat mengatur pokok – pokok materi yang mana yang
perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
b. Kelemahan Metode Ceramah
1) Kegiatan pengajaran menjadi Verbalisme, Karena dalam penyajiannya guru
hanya mengandalkan bahasa verbal,padahal seperti kita ketahui setiap siswa
mempunyai kemampuan yang tidak sama , termasuk dalam hal menangkap materi
pembelajaran melalui pendengarannya.
2) Guru yang kurang mempunyai kemampun bertutur yang baik, bila terlalu
lama akan membosankan.
3) Sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa memahami apa yang dijelaskan
guru atau belum.
4) Materi yang dikuasai siswa tergantung apa yang dikuasai guru.
5) Menyebabkan anak didik menjadi pasif karena hanya sebagai pendengar
saja.
B. METODE TANYA JAWAB
Metode Tanya jawab adalah salah satu metode untuk menyampaikan materi
pelajaran dengan cara guru bertanya kepada peserta didik atau peserta didik
bertanya kepada guru.[6].
1. Tujuan Metode Tanya Jawab
Adapun tujuan metode Tanya jawab antaralai:[7]
a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap
pelajaran yang dikuasainya.
b. Memberi kesempatan kepada guru tentang sesuatu masalah yang belum
dipahaminya.
c. Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar.
d. Melatih anak didik untuk berpikir dan berbicara secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang orsinil.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab[8]
a. Kelebihan Metode Tanya Jawab
1) Lebih mengaktifkan anak didik dibandingkan dengan metode ceramah.
2) Anak akan lebih cepat mengerti, karena memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau dimengerti sehingga guru
dapat menjelaskannya kembali
3) Mengetahui perbedaan pendapat antara anak didik dan guru sehingga akan
membawa kearah diskusi
4) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian anak didik
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab
1) Mudah menyimpang dari pokok persoalan
2) Dapat menimbulkan beberapa masalah baru
3) Anak didik kadang merasa takut memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan guru kepadanya
4) Sukar membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan
pemahaman anak didik.
C. METODE DISKUSI
Metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.Dimana tujuan
utama dari metode ini adalah untuk memecahkan masalah,menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.
Diskusi bukan arena untuk berdebat dan mengadu argumentasi,tetapi salah satu
tempat untuk bertukar pengalaman dan untuk menentukan keputusan tertentu secara
bersama – sama.Dengan catatan peserta diskusi harus sudah menguasai persoalan
yang akan didiskusikan. Jika belum menguasai persoalan, biasanya diskusi akan
terasa kaku.[9]
1. Jenis-Jenis Diskusi
Dalam proses pembelajaran ada bermacam – macam jenis
diskusi, antara lain[10] :
a. Diskusi Kelas
Diskusi kelas disebut juga diskusi kelompok adalah
proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh seluruh anggota kelas
sebagai peserta diskusi.
b. Diskusi Kelompok Kecil
c. Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok –
kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
d. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu
persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
e. Diskusi Panel
Diskusi Panel adalah pembahasan suatu masalah yang
dilakukan oleh beberapa orang penelis
yang biasanya terdiri dari 4 – 5 orang
di hadapan audiens.Diskusi panel berbeda dengan diskusi lain. Dalam diskusi
panel audiens tidak terlibat langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau
penelis yang sedang melaksanakan diskusi.
2. Langkh-Langkah Melaksanakan Diskusi
Langkah – langkah yang perlu diambil agar diskusi
berjalan lancar antara lain :[11]
a. Langkah Persiapan, yang perlu diperhatikan antaralain:
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.Tujuan yang ingin dicapai harus
harus dipahami oleh siswa sebagai peserta diskusi, agar dapat dijadikan sebagai
control dalam pelaksanaan.
2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.Misalnya jika ingin menambah wawasan siswa tentang suatu
persoalan,maka dapat digunakan diskusi panel, jika ingin mengembangkan kemampuan siswa dalam mengembangkan
gagasan,maka dapat digunakan symposium.
3) Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah bisa diambil dari isi
materi, atau masalah – masalah lain yang sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan.
4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis dan
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas, moderator, notulis, dan lain –lain.
b. Pelaksanaan diskusi, hal-hal yang harus diperhatikan antaralain:
1) Memeriksa segala persiapan yang dapat mempengaruhi kelancaran diskusi
2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
3) Melaksanakan diskusi sesuai aturan main yang ada.Suasana harus
menyenangkan, tidak menyudutkan orang lain, dan menghargai pendapat orang lain.
4) Memberikan kesempatan pada peserta diskusi lain untuk mengeluarkan
gagasan dan ide – idenya.
5) Mengendalikan pembicaraan pada
pada pokok persoalan yang sedang di bahas , agar arah pembicaraan tidak
melebar dan tidak focu
c. Menutup Diskusi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1) Membuat pokok – pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi
2) Me review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari peserta diskusi
untuk perbaikan selanjutnya.
3. Tujuan Metode Diskusi
Metode diskusi bertujuan untuk:[12]
a. Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya,
berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan.
b. Melatih dan membentuk kstabilan Sosio-emosional.
c. Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
d. Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam menemukan pendapat
e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu controversial.
f. Melatih peserta didik untuk berani berpendapat tentang suatu masalah.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Adapun kelebihan maupun kekurangan dari metode diskusi
antaralain:[13]
a. Kelebihan Metode Diskusi
1) Memberikan pengertian pada anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan
dengan berbagai jalan, dan membiasakan anak didik untuk bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
2) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain dan
menghargai pendapat orang lain walaupun berbeda pendapat dengan kita.
3) Memberikan pengertian pada anak didik bahwa dengan diskusi, siswa bisa
lebih kreatif, saling mengemukakan pendapat, memberikan gagasan dan ide – ide
serta dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
b. Kekurangan Metode Diskusi
1) Pembicaraan diskusi lebih dikuasai oleh orang – orang yang trampil dalam
bicara
2) Pembahasan Diskusi kadang meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur
3) Memerlukan waktu yang cukup panjang,yang kadang tidak sesuai dengan
waktu yang direncanakan,sehingga informasi yang disampaikan juga terbatas.
4) Terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol, sehingga dapat mengganggu suasana pembelajaran.
[1] Abdul Majid.Perencanaan
Pembelajaran(Bandung:Remaja Rosdakarya,2011,hlm137.
[2] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif ( Jakarta:Rineka Cipta,hlm 206
[4] Abdul Majid.Perencanaan
Pembelajaran..hlm138.
[5] Wina Sanjaya.Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Pendidikan..hlm148-149.
[6] Abdul Majid.Perencanaan
Pembelajaran..hlm 140.
[7] Ibid.,hlm140.
[8] Syaiful Bahri Djamarah.Guru dan Anak
Didik..hlm203.
[10] Ibid.,hlm 157.
[11] Ibid.,hlm158-159.
[12] Abdul Majid.Perencanaan
Pembelajaran..hlm 142.
[13] Syaiful Bahri Djamarah.Guru dan Anak
Didik..hlm198.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar