PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus
yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu
digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage,
dengan kata benda management.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengaws/evaluasi, dan system informasi sekolah/madrasah.[1] Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebaga profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para professional dituntun oleh suatu kode etik.[2]Menurut Marry Parker Follet dalam Wibowo(2006:9) menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain.Hal ini meminta perhatian bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaan sendiri.[3]Dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istiah manajemen berasal dari ‘administratie’yang berarti tata usaha yang menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian lain dari manajemen berasal dari bahasa Inggris ‘administration’ sebagai ‘the management of executive affairs’. Dalam pengertian ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.Beberapa definisi yang kiranya ada manfaatnya disadur maknanya atau hanya dikutip dari sumbernya sebagai berikut :
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengaws/evaluasi, dan system informasi sekolah/madrasah.[1] Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebaga profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para professional dituntun oleh suatu kode etik.[2]Menurut Marry Parker Follet dalam Wibowo(2006:9) menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain.Hal ini meminta perhatian bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaan sendiri.[3]Dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istiah manajemen berasal dari ‘administratie’yang berarti tata usaha yang menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian lain dari manajemen berasal dari bahasa Inggris ‘administration’ sebagai ‘the management of executive affairs’. Dalam pengertian ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.Beberapa definisi yang kiranya ada manfaatnya disadur maknanya atau hanya dikutip dari sumbernya sebagai berikut :
a. Menurut Leonardo D.White, manajemen adalah segenap proses, biasanya
terdapat pada semua kelompok baik usaha Negara, pemerintah atau swasta, sipil
atau militer secara besar – besaran atau secara kecil-kecilan.
b. Menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap prose penyelenggaraan
dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.[4]
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan untuk mencapai tujan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumbrdaya manusia maupun sumber daya lainnya (George R.Terry, 1997).[5]
2. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses
mengubah sikap dan tatalaku seeorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan
dan cara mendidik).[6]
Driyarkara(1980) mengatakan bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan manusia
muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik. Dalam dictionary of
education dinyatakan bahwa pendidikan adalah (a) proses seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap dan tingkahlaku lainnya didalam masyarakat tempat mereka
hidup, (b) proses social yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol(khususnya yang datang dari sekolah), sehingga
mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan social dan kemampuan individu
yang optimum. Dengan kata lain, pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas
individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen(tetap)
dalam tingkah laku, pikiran dan sikapnya. Pendidikan tidak hanya dipandang
sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga untuk
kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ketingkat
kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diidentifikasikan beberapa
cirri pendidikan, antaralain yaitu:
a. Pendidikan mengandung tujuan, yaitu keampuan untuk berkembang sehingga
bermanfaat untuk kepentingan hidup.
b. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana
dalam memilih isi(materi), strategi dan teknik penilaiannya yang sesuai.
c. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat(formal dan non formal).[7]
3. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan
unsur penting, yaitu:usaha kerjasama, oleh duaorang atau lebih dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jika
pengertian ini diterapkan pada usaha pendidikan maka sudah termuat hal-hal yang
menjadi pokok pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya definisi manajemen
pendidikan adalah sebagai berikut: Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala
kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerasama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan menerapkan
definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah orgnisasi,
maka definisi selengkapnya adalah sebagai berikut: Manajemen Pendidikan adalah
suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha
kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan
efesien.[8]
Manajmen Pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara. Selanjutnya, Bush&Coleman (2000) mendefinisikan manjemen
pendidikan sebagai berikut,”Educational management is a field of study and
practice concerned with the operation of educational organization.” Bush
menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada definisi manajemen pendidikan yang
dapat diterima semua pihak. Semua ahli menyampaikan definisinya masing-masing
sesuai dengan pengetahuan dang pengalamannya.[9]
Dari beberapa uraian mengenai pengertian manajemen, pendidikan dan
manajemen pendidikan tersebut terdapat pengartian yang saling berkaitan antara
manajemen dengan pendidikan dan keduanya saling memerlukan demi tercapainya
tujuan dari kegiatan yang diadakan, sehingga kami mencoba mendefinisikan
mengenai manajemen, pendidikan dan manajemen pendidikan, yaitu:
1. Manajemen adalah suatu kesatuan struktur kegiatan atau usaha yang
terencan guna mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama.
2. Pendidikan adalah proses terencana yang memiliki suatu tujuan yang
dilakukan dalam lingkungan tempat seseorang berbaur yang juga berpengaruh pada
kehidupan dan bermanfaat terhadap kehidupannya tersebut.
3. Manajemen Pendidikan adalah suatu kesatuan struktur kegiatan pendidikan
atau uasha yang terencana dan dilakukan oleh sekumpulan orang dalam tiap
instansi pendidikan untuk mencapai tujuan berkaitan dengan pendidikan itu yang
dilakukan secara bersama.
Sehingga
dari pengertian tersebut, kami dapatkan konsep dasar dari manajemen pendidikan
adalah kegiatan usaha bersama suatu instansi pendidikan yang terstruktur untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. RUANG LINKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam membicarakan ruang linkup Manajemen Pendidikan ini akan dibahas
dari 4 tempat sudut pandang, antaralain:
1. Ruang Lingkup Menurut Wilayah Kerja
Berdasakan atas tinjauan wilayah kerja, maka ruang lingkup manajemen
pendidikan dipisahkan menjadi:
a. Manajemen Pendidikan Seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk
urusan nasional. Yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksanaan
pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan
pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah
pendidikan serta meliputi pula kebudayaan dan kesenian
b. Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan yang
meliputi wilayah kerja satu propinsi
yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di
kabupaten dan kecamatan.
c. Manajemen Pendidikan Satu Kabupaten/Kota, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan
pendidikan memuat jenjang dan jenis.
d. Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja. Pengertian dalam Manajemen unit
ini lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani
pekerjaan mendidik misalnya:Sekolah, Pusat Latihan, Pusat Pendidikan, dan
kursus-kursus. Dengan demikian maka cirri dari unit ini adalah adanya:pemberi
pelajaran, bahan yang diajarkan dan penerima pelajaran, ditambah semua sarana
penunjangnya.
e. Manajemen Kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha
pendidikan yang justru merupakan ‘dapur inti’ dari seluruh jenis manajemen
pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah kemudian terdapat istilah ‘pengelolaan
kelas’ baik yang bersifat instruksional maupun manajerial. [10]
2. Ruang Lingkup Menurut Obyek Garapan
Yang dimaksud dengan obyek garapan
manajemen pendidikan dalam uraian ini adalah semua jenis kegiatan manajemen
yang secara langsung maupun tidaklangsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Ditinjau
dari obyek garapan manajemen pendidikan, dengan titik tolak pada kegiatan dapur
inti yaitu kegiatan belajar mengajar dikelas, maka sekurang-kurangnya ada 8
obyek garapan, yaitu:
a. Manajemen siswa
b. Manajemen Personil sekolah(baik tenaga kependidikan maupun tenaga
manajemen)
c. Manajemen kurikulum
d. Manajemen sarana atau material
e. Manajemen tatalaksana pendidikan atau ketatausahaan sekolah
f. Manajemen pembiayaan atau manajemen anggaran
g. Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
h. Mnajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan.[11]
3. Menurut Fungsi atau ururtan kegiatan
Dalam definisi manajemen terdapat istilah ‘rangkaian kegiatan’ yang
dilakukan pertama sampai kepada hal yang dilakukan terakhir. Orang lain sering
menyebut urutan kegiatan ini sebagai fungsi administrasi. Adapun penjelasan
dari masing-masing fungsi adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan keputusan untuk mengambil
tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya
tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. Perencanaan ini menyangkut apa yang
akan dilaksanakan, kpan dilaksanakan, oleh siapa, dimana dan bagaimana
dilaksanakannya.
b. Pengorganisasian adalah usaha untuk mewujudkan kerjasama antar manusa
yang terlibat kerjasama ini. Dalam pengorganisasian terdapat suatu arti
penyatuan atau penghimpunan pikiran dan tenaga orang-orang yang tergabung dalam
organisasi.
c. Pengarahan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk
memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi
bawahannya sebelum dan selama melaksanakan tugas.
d. Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinn untuk
mengatur, menyatukan, menserasikan, menginteregasikan semua kegiatan yang
dilakukan oleh bawahan.
e. Pengkomunikasian atau Komunikasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
pimpinan lembaga untuk menyebarluaskan informasi yang terjadi di dalam maupun
hal-hal diluar lembaga yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas mencapai
tujuan bersama.
f. Pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang
menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para
pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan. Kegiatan pengawasan sering juga
disebut control, penilaian, penilikan, monitoring, supervise dan sebagainya.
Tujuan utama pengawasan adalah agar dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan
dan menghindarkan terjadinya penyelewengan. Oleh karena itu pengawasan dapat
diartikan sebagai pengendalian.[12]
4. Menurut Pelaksana
Manajemen adalah kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam kegiatan
belajar-mengajar, manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses
tersebut, atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh
hasil secara efektif dan efesien. Seperti, dalam lingkungan kelas, guru adalah
administrator. Guru harus melaksanakan kegiatan manjemen. Di lingkungan
sekolah, Kepala Sekolah adalah administrator. Dengan pengertian bahwa manajemen
adalah pengelolaan, manajemen, maka Kepala Sekolah bertindak sebagi manajer di
sekolah yang dipimpinnya.[13]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar